Aku nulis ini dalam kerangka aku sebagai kakak mentor, peran yang udah aku jabanin sejak kelas 2 sma, lebih dari 4 tahun yang lalu. Waktu pertama kali dikasih tau Nisaul aku bisa jadi mentor untuk program FSII, yang ada di benakku adalah kekagetan: Wah, aku? Seriusan? Dan pertanyaan itu terus ada di kepalaku sampai Maret tahun selanjutnya, waktu aku ninggalin Indonesia untuk sementara. Apa mereka ga salah ya milih aku untuk jadi kakak mentor? Well, aku selalu ngerasa aku ga pantes.
Setahun di Jepang, jauh dari mana-mana (dari Bandung, dari Cimahi, dari Jakarta--maksudnya), dari siapa-siapa (temen2, keluarga, tetangga2, adik2 mentor), aku ngerasain kehilangan itu. kesepian itu. jepang adalah spektakuler dalam kesejahteraan dan kemajuannya tapi tetep ada yg kerasa kurang. Ya itu, sentuhan ruhaninya. tiba-tiba aku kangen semua kemeriahan dan kekhusyukan suasana spiritual yang pernah aku alami di rumahku, di sma3, di bandung, di indonesia. dan somehow aku janji waktu itu, kalo pulang aku mau sungguh2 ngurus adik2 mentorku, aku mau berusaha jadi mentor yg baik. yap, jadi itulah salah satu hasil kontemplasiku setahun di jepang. bahwa aku jadi sadar, mentoring is my takaramono.
Kalau ditanya kenapa, kenapa ya??
Kalo aku pikir sekarang, mungkin karena aku sejak dulu selalu punya visi kecil untuk jadi orang yang bisa berkontribusi dimanapun. Ini keinginan, ya. Bukan berarti aku udah. Tapi aku memang selalu suka untuk memastikan kalo aku ada di track yg tepat dan bahwa hidupku ga kelaluin sia-sia. Bisa jadi manfaat buat orang sekitar aku deh. Dan, aku rasa dgn jadi kakak mentor itu terbuka bgt peluangku untuk ngasih manfaat sama adik2. Cukuplah kalo diantara apa yg aku sampaikan ke mereka ada yg bermanfaat dan nginspirasi mereka--baik sekarang atau masa datang.
aku selalu optimis sama adik2ku.dan tentu sayang sekali pada semuanya. aku ga hanya ngebayangin mereka sebagai anak-anak sma yang lebih muda beberapa taun dari aku dan kadang suka riweuh sama masalah sendiri (hehe, becanda). gak. justru, aku ngebayangin mereka sebagai individu2 potensial yg kalo dikembangin secara benar, mereka bisa jadi orang2 besar di masa depan. bisa jadi pemimpin yg terkemuka di masyarakat! pemimpin dalam artian orang pertama yg melayani masyarakat..
Alasan kedua, karena meski aku bersyukur bahwa adik2ku berkata mereka dapat sesuatu dari mentoring, mereka ga akan pernah tau bahwa sejatinya aku yang justru banyak2 dapet manfaat dari mentoring ini. Aku belajar banyak dari mereka! Aku datang dengan kepala penuh oleh segala dinamika kampus--akademik, kemahasiswaan, dll, tubuh yang kdang udah capek banget nempuh perjalanan satu jam setengah lebih dari Jatinangor, tapi semua rasanya sirna aja saat disambut dengan binar mata antusias mereka, dengan sapaan gembira mereka. Dan selalu, aku pulang ke rumah dengan hati bahagia. ^^
Dan pikiran yang tercerahkan dengan diskusi2, refleksi2, dan sharing2 yang dilakukan selama mentoring. Kayak hari ini aja, topik yang diangkat adalah tentang manusia muda masa kini yg kabarnya punya slogan siap memimpin. Kami tinjau sama-sama nih; beneran siap? Kekuatan macam apa sih yang kita punya sampai kita bisa optimis kita siap? Trus, mumpung kita masih punya waktu untuk bebenah lebih lanjut, kita tinjau sama-sama: kelemahan macam apa sih yg masih kita punya sebagai manusia muda nasional? Masalah2nya anak muda sekarang..
So, satu perasaan kalo hidup kamu punya guna, lingkungan kondusif yang selalu bikin kamu kejaga, keluarga, what else could u ask sih? Makanya jadilah mentor! Mentor apa aja; mentor akademis, mentor organisasi, mentor kepemimpinan, mentor kehidupan, mentor SPMB, mentor agama Islam--Sesungguhnya Indonesia perlu lebih banyak mentor, perlu lebih banyak orang yang concern mengurusi pemudanya. ^^
Dan mudah-mudahan aku selalu jadi bagian dari pembangun itu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar