Tapi pikiran ini memang ada di cerebral hemisphereku, sejak terutama kepulanganku dari Makassar, saat kulihat Hendy, Adi, Cie, dan anak-anak UI lain yang kutemui di konferensi nasional di Universitas Hasanuddin, dan sempat cukup mengganggu. Sebab kulihat Hendy berjas kuning, dan kukatakan dalam benakku, "Harusnya aku yang pakai jas kuning itu." Sebab Adi memberiku Media Aesculapius dan bergumam aku, "Harusnya aku ikut menulis banyak artikel di Media Aesculapius.", kemudian Adi juga memberiku gantungan kunci kuning Universitas Indonesia, lalu dengan getir kugantung di tempat pensil hadiah ulang tahun dari Ghea, ditingkahi kutemukan jas kuning bekas Ayah dulu saat mengambil program master di ujung lemari dan majalah alumni UI pemberian Kang Genis..Yaa, menyedihkan ya aku.
Aku pergi lagi ke masa 2 tahun lalu saat memutuskan kode jurusan untuk kutulis di form pendaftaran SPMB. Dan inilah yang menggangguku. Aku menulis kode 260143 di pilihan pertama. Pilihan kedua? Aku pilih Teknik Lingkungan ITB tapi tanpa desire yang cukup, bahkan sekarang kodenya pun sudah lupa lagi. Yap, dan inilah yang mengganggu.
Bagaimana bisa aku bahkan tidak menulis 220142? Aku mencoba mengingat keras apa yang terjadi pada pikiranku waktu itu. Sudah jelas; saat aku membaca ulang jurnal harian yang sudah kutulisi sejak SD dulu, aku sudah bercita-cita menjadi mahasiswa kedokteran berjas kuning yang rajin ikut aksi membela masyarakat..
Sudah jelas; sejak awal ikut bimbingan belajar di Nurul Fikri Sumbawa sampai beberapa try out terakhir saat intensif aku selalu menuliskan 220142 di kolom pilihan pertama jurusan, dan beberapa kali juga diterima!
Sudah jelas; saat Kang Kemal dan Kang Hadian guru NF memberi saran untuk masuk FK Unpad, dan Ayah keukeuh mempromosikan FK Unpad, aku bergeming dan tetap pada FKUI.
Lalu apa yang membuatku kemudian kini malah berjas biru?
Aku tidak bisa jawab pasti. Tentu saja ini 'tangan' Allah swt. Tentu saja ini doa Ayah. Tentu saja ini yang terbaik, kesimpulanku.
Rizka sahabatku mengomentari ceritaku, "Aku ngerti perasaanmu. Tapi ayo, sekarang saatnya membangun! Bukankah lebih keren jadi inisiator? Bukankah kamu sudah menginisiasi SRC (Science and Research Center)? Bukankah tulisanmu sudah banyak dimuat di Media Visus dan Medicinus?"
Kemudian Ghea, "Kalau kamu di UI, lalu Senat Mahasiswa FK Unpad akan sama siapa? Kalau kamu di UI, lalu siapa yang akan ajak aku masuk KASTIL (Kajian Strategis Ilmiah)?"
Meninggalnya Kakekku tadi malam mewarnai pikiranku, menstimulusku hingga sampai pada satu kalimat yang kuucap pada Ayah, "Berarti Yah, bukan UI atau Unpad yang penting, tapi bagaimana keikhlasan kita menjalaninya.." Ayah mengangguk.
Dan hari ini, saat aku mengurus keberangkatan dalam rangka beasiswa unggulan (insya Allah) ke Thailand Juli dan menyimak kesemarakan Unpad Dipati Ukur, aku sampai pada kesimpulan terakhirku: Bagaimanapun keren UI, UI bukan jodohku. Memang UNPAD ADALAH YANG TERBAIK UNTUKKU. Kupandang 2 tahun masa kuliahku di Unpad, dan masya Allah,penuh dengan kebaikan-kebaikan. Penuh kebaikan! Kebaikan yang--bagaimanapun hebatnya UI--belum pasti dapat kuperoleh juga jika aku jadi menuliskan 220142.
Ya, UI adalah impian (masa kecil)ku.
Tapi Unpad adalah jalan.
- tempatku menemukan diri, berkembang, melejit, mengemuka.
- tempatku tidak egois tapi berusaha gemilang sambil terus hidup berorientasi kebaikan masyarakat,
- jadi teteh mentor Mima, Acha, Dep. Novita, Adis, Lita, Lysa, Vivi,Irna, Gesti, Gina, Sarah, Noor..
- jadi teteh pembimbing Mirra, Alnis, Camar, Irma, Pusfa, Azra, Anita..
- jadi mentor Sofa, Maryam, Fitria, Rima, Nestri, Chacha, Monik, Muthi..
- berusaha jadi matahari untuk teman-teman..
- berusaha jadi inspirator dan penggerak..
- mendapatkan teman-teman terbaik: Zaenab, Nada, Anggi, Rizka, Intan, Ghea, dll.
kesempatan pengalaman lapangan (medis) yang banyak, kesempatan menjadi saksi langsung pemenangan Hade, berdekatan dengan keluarga, jadi mentor anak-anak hebat, bisa mengalami kemelejitan dalam akademis dan kemahasiswaan--Alhamdulillah!
Terima kasih Ya Allah, terima kasih Ya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar